Permasalahan penanganan air limbah akhir-akhir ini menjadi suatu isu penting dimana kesadaran akan pengolahan limbah secara benar dan tepat menjadi suatu kewajiban mendesak bagi para pelaku industri dengan maksud dan sasaran utamanya ialah untuk dapat memenuhi standar baku mutu yang ditentukan sesuai regulasi.
Baru-baru ini melalui mitra bisnis kami (B to B) diminta melakukan percobaan lapangan (onsite trial) untuk menguji sejauh mana efektifitas sistim AOP (Advanced Oxidation Processes) dalam mengolah air limbah B3. Adapun isu utamanya ialah unsur cemaran (pollutants) Fenol (C6H5OH) dan Ammoniak (NH3), dimana unsur-unsur cemaran ini termasuk cukup sulit diolah secara konvensional oleh karena kompleksitasnya yang lebih rumit dibandingkan unsur-unsur cemaran pada umumnya. Karena secara konvensional yang menerapkan fisika-kimia-biologi mempunyai keterbatasan dimana pada level tertentu bakteri pengurai/pengolah sulit sekali tumbuh/berkembang pada kondisi limbah yang megandung Fenol dan Ammoniak tinggi.

Dalam percobaan lapangan (
onsite trial) yang dilakukan diuji terhadap berbagai jenis limbah dari beberapa
outlet/inflluent yang berbeda. Dari hasil percobaan selama 1 (satu) jam reaksi didapat hasil olahan yang menunjukkan tingkat urai (
treatability) dikisaran 50 sd 60%. Mari coba perhatikan tabel berikut ini:
Hasil Reaksi AOP selama 1 (satu) jam terhadap kadar Fenol dalam air limbah
Sampel ID | Fenol in ppm |
Before | After |
B24 | 0,82 | 0,46 |
Quenching | 3,5 | 1,88 |
Distilate | 260 | 100 |
B13 | 3800 | 2100 |
Dari hasil percobaan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa AOP (Advanced Oxidation Processes) efektif untuk mendegradasi unsur cemaran Fenol (dan Ammoniak) dalam air limbah.
Selanjutnya dari hasil percobaan ini akan dapat di-"scale up" untuk mendapatkan titik paling optimum sesuai dengan kapasitas limbah yang akan diolah.
Komentar